Rabu, 19 April 2017

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is Beautifull.[1] Walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal.[2] Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan[3]. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.[4] Baik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.[5][6]
Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang.[5][7] Namun, gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara maju dan negara berkembang. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan.[8] Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju.[4][9] Seperti dijelaskan di atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.

Contoh Teknologi Tepat Guna Terbaru


1. Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian

Contoh Teknologi Tepat Guna
Jika ingin menerapkan teknologi tepat guna di masyarakat sebaiknya harus sesuai dengan mata pencaharian kebanyakan penduduk di wilayah tersebut. Dengan demikian teknologi tepat guna ini akan benar-benar memberikan manfaat yang lebih. Misalnya saja untuk masyarakat dengan mata pencaharian pertanian.

Sebagai contoh telah ditemukan teknologi untuk mengolah tanah pertanian. Misalnya dari mencangkul kemudian ada membajak sawah dengan menggunakan bantuan hewan ternak hingga sekarang muncul traktor yang sederhana maupun traktor besar yang dioperasikan oleh manusia karena sudah memakai traktor dengan mesin. Berikut contoh teknologi tepat guna untuk pertanian.

Mesin Penebar Pupuk
Adanya mesin penebar pupuk organik yang membantu menyebarkan pupuk lebih cepat dan rata. Sehingga masyarakat tidak perlu susah-suah menyebar pupuk dengan cara lama.

Mesin Perontok Padi
Dulu, masyarakat merontokkan padi dengan cara dipukul dan di tumbuk. Selain membutuhkan tenaga yang besar, risikonya biji padi banyak yang pecah sehingga hasil beras kurang bagus. Dengan ditemukannya  mesin perontok padi, masyarakat semakin mudah untuk merontokkan padi pada batangnya sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil panen padi.

Mesin untuk mengupil jagung
Jagung yang telah dipanen biasanya dijemur. Setelah kering ada yang langsung dijual tanpa di upil namun ada pula yang di upil terlebih dahulu. Pengupilan dengan tenaga manusia, hasilnya tentu terbatas, karena mengupil jagung bukanlah perkara mudah. Khususnya tangan pada bagian jari akan cepat lelah. Penggunaan mesin pengupil jagung ini mempercepat upaya pengupilan jagung.

Mesin pembuat ekstrak minyak dari biji-bijian. 
Pada umumnya harga jual biji-bijian semacam wijen, kacang,  jarak, kedelai tidak selalu tinggi. Tapi jika biji-bijian tersebut diolah menjadi ekstrak minyak, harganya akan luar biasa tingginya. Itu sebabnya diciptakan mesin untuk membuat ekstrak minyak dari biji-bijian. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani, khususnya petani biji-bijian.

2. Teknologi Tepat Guna untuk Usaha Kecil

Contoh Teknologi Tepat Guna

Di daerah pedesaan ada begitu banyak bidang usaha yang dikembangkan. Misalnya usaha pembuatan kecap, tempe, tahu, penjualan kacang mete baik mentah maupun matang dan lainnya. 

Usaha di bidang tersebut di mudahkan dengan adanya mesin untuk mengupas kulit ari kedelai dan. Sehingga saat melakukan proses pengupasan kulit ari kedelai tidak perlu menginjak-injak lagi. Dengan mesin tersbeut kebersihan dan hasil produksinya pun semakin meningkat.

Untuk sobat yang memiliki usaha penjualan kacang met, untuk mengupas kacang mete tidak usah memakai teknik khusus yang menggunakan tangan sehingga biji mete tidak banyak yang hancur. Selain itu getah pada kacang mete tidak menempel di tangan. 

Dengan adanya mesin pengupas kacang mete, secara otomatis bisa menjadi jalan keluar dari cara lama yang melelahkan. Dengan mesin ini hasil Kacang mete pun lebih berkualitas dan higienis.

3. Teknologi Tepat Guna untuk Peternakan
Contoh Teknologi Tepat Guna

Bagaimana jika sobat memiliki pekerjaan sebagai peternak? Ada banyak teknologi tepat guna yang mempermudah dan dapat meningkatkan penghasilan para peternak. Contohnya seperti  adanya mesin untuk penetasan telur. Mulai dari telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan lainnya. Dengan adanya mesin penetas telur ini dapat mempercepat proses pengembang biakan ternak unggas yang sobat miliki.

Kemudian ada mesin pemerah susu pada sapi perah dan kambing etawa yang semakin meningkatkan hasil susu segar dari para peternak kambing perah dan sapi perah. Masih banyak lagi jenis-jenis teknologi tepat guna yang membantu para peternak untuk mengembangkan usaha yang dimiliki. Dengan demikian kuantitas hewan ternak akan semakin meningkat dan penghasilan pun semakin bertambah.

http://www.hometekno.com/2015/11/contoh-teknologi-tepat-guna.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_tepat_guna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar